Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 00:19:14【Kabar Kuliner】638 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(26)
Artikel Terkait
- 526 rumah di Pandeglang terdampak banjir luapan sungai Ciliman
- Dinkes Jabar sebut korban keracunan MBG di KBB sudah tertangani
- Festival sapi di Jember jadi solusi ketergantungan impor daging
- Pengamat: Kopdes Merah Putih modal untuk bangun ekonomi berbasis lokal
- Kemnaker mulai buka pendaftaran peserta Magang Nasional Batch 2
- Upaya Jakarta cari "cuan" baru untuk pembangunan di tengah pemangkasan anggaran
- Gubernur Jatim pastikan BRIN tangani kontainer suspek Cs
- Tujuh kecamatan di Bekasi terendam banjir luapan Kali Cikarang
- Mendagri: Inflasi YoY Oktober masih aman di angka 2,86 persen
- Protein hewani mudah diserap tubuh dan bantu pertumbuhan anak
Resep Populer
Rekomendasi

Celios dorong penguatan industri besi hingga mamin jaga ekspor RI

Siswa penerima MBG di Jateng sampaikan pesan bercara unik ke Presiden

Ketua PWI Pusat ingatkan wartawan terapkan kode etik dalam pemberitaan

Pilah dan olah sampah agar lingkungan lebih asri

Kesempatan edukasi bahan makanan dengan MBG Sekolah Luar Biasa Batam

Dompet Dhuafa salurkan bantuan untuk warga Palestina di Yordania

Album Asia: Laos sambut Festival That Luang

New York Umumkan Keadaan Darurat Jelang Penangguhan Bantuan Pangan